Merugilah Orang Punya Ilmu tapi tak Menyinari Diri
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmu itu sejatinya untuk menerangi diri sendiri serta orang lain agar selamat hidup di dunia dan akhirat. Tapi ada orang-orang berilmu dan pandai menasihati orang tentang suatu perkara berdasarkan ilmu yang dimilikinya, padahal ia sendiri tidak pernah mengamalkan ilmu itu atau yang dinasihatkan kepada orang lain.
Maka, sejatinya orang tersebut perlahan-lahan sedang menghancurkan dirinya sendiri sebab tidak mau mengamalkan ilmu bagi dirinya untuk menjadi orang yang lebih baik dan taat kepada Allah.
Sebagaimana dalam kitab at Targib wat Tarhib menuliskan sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Thabrani:
ÙÙÙÙاÙ٠صÙÙÙ'Ù٠اÙÙÙ'ÙÙ٠عÙÙÙÙÙ'ÙÙ ÙÙسÙÙÙ'ÙÙ Ù : Ù ÙØ«ÙÙ٠اÙÙ'ÙØ°ÙÙÙ' ÙÙعÙÙÙ'Ù٠٠اÙÙÙ'Ùاس٠اÙÙ'Ø®ÙÙÙ'رÙÙÙÙÙÙÙ'سÙÙ ÙÙÙÙ'سÙÙÙ ÙÙÙ ÙØ«ÙÙ٠اÙسÙ'ÙرÙاج٠ÙÙضÙÙÙ'ئ٠ÙÙÙÙÙ'Ùاس٠ÙÙÙÙØÙ'رÙÙÙ ÙÙÙÙ'سÙÙÙ.
Nabi Muhammad SAW bersabda: Perumpamaan orang yang mengajarkan kebaikan kepada umat manusia, tapi dia melupakan dirinya sendiri, bagai umpama lampu (obor/lilin), dia menyinari orang lain tapi dia membakar dirinya sendiri.
Maka, sebuah kesalahan besar bagi orang yang memiliki ilmu, bisa menasehati orang lain, tapi tidak mau mengamalkan ilmunya bagi dirinya sendiri. Juga kesalahan besar orang yang tidak mempunyai ilmu, sebab amalnya akan menjadi sesat.
Begitupun sebuah kesalahan bagi orang yang berilmu, namun pelit terhadap ilmunya atau tidak mau menyampaikan pada orang lain. Maka, yang terbaik adalah orang yang memiliki ilmu, dia amalkan dan sinari hidupnya dengan ilmu itu, lalu ia juga menyampaikan ilmunya kepada orang lain sehingga tersinari dan memperoleh keselamatan.
0 Response to "Merugilah Orang Punya Ilmu tapi tak Menyinari Diri"
Post a Comment